TERLUPUT DARI ILMU YANG BANYAK
Berkata Fadhîlatusy Syaikh Shâlih al-‘Ushaimiy hafizhahullâhu wa ra’âhu,
وإنما ينال المرء العلم على قدر إخلاصه
“Hanyalah seseorang itu akan meraih ilmu berdasarkan kadar keikhlasannya.” [Syarh Ta’zhîmil ‘Ilmi, hal. 21]
Bukan untuk aghradh dun-yawiyah semisal harta, Jâh (kedudukan), kemasyhuran, dan sejenisnya. Namun untuk mengangkat kebodohan diri; mengangkat kebodohan dari yang lain dengan mengajarkan dan menunjuki; untuk menghidupkannya dan menjaganya dari hilangnya; dan atau untuk mengamalkannya sebagai buahnya.
Syaikh Shâlih mengatakan,
ومن ضيع الإخلاص فاته علم كثير، وخير وفير.
“Sesiapa yang menyia-nyiakan keikhlasan maka akan TERLUPUTKANNYA IA DARI ILMU YANG BANYAK DAN KEBAIKAN YANG BERLIMPAH.” [Syarh Ta’zhîmil ‘Ilmi, hal. 22]
Seyogianya kita berhias dengannya, kita selamatkan banyaknya kehilangan ilmu dan kebaikan dengannya. Meski kita sadar beratnya mengobati niat kita.
Sufyan Ats-Tsauriy rahimahullâh berkata,
ما عالجت شيئا أشد علي من نيتي لأنها تتقلب علي
“Tak ada yang paling berat kuobati pada diriku selain daripada niatku sendiri. Sebab ia selalu berbolak-balik terus dalam diriku.” [Syarh Ta’zhîmil ‘Ilmi, hal. 22]
Semoga niat hati semakin terasah dengan tanpa henti dalam beramal shalih. Âmîn.
Al-Faqîr ilâ Rabbih,
✍🏻 Abu Hâzim Mochamad Teguh Azhar
Telegram:
https://t. me/Abu_Hazim
Facebook:
https://youtu. be/UCKlEi7EW8o